Info Budidaya Terpadu 2019

Gunung Abang

Gunung Abang - Selamat datang di blog BUDIDAYA !!, Info kali ini adalah tentang Gunung Abang !! Semoga tulisan singkat dengan kategori GUNUNG !! Gunung Indonesia !! Gunung Mati !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Gunung Abang ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->


 Gunung abang merupakan bukit yang berupa hutan basah dan cemara. Bukit ini terbentuk akibat letusan besar dari gunung berapi di masa lampau. Gunung Abang ini adalah titik tertinggi dari pematang kaldera yang mengelilingi Gunung Batur yang luasnya 13,8 x 10 km dengan ketinggian 2152 mdpl. Gunung Abang masuk wilayah administrasi Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia.
Untuk menuju lokasi pendakian kita bisa menggunakan motor atau mobil. Jika kita sudah berada di kawasan wisata Kintamani kita bisa menuju arah timur ke arah Karangasem, selanjutnya kita akan menemukan jalan bercabang. Untuk menuju lokasi pendakian kita mengambil arah yang kekiri menuju desa Abang, sebuah jalan aspal yang sudah mulai rusak. Kurang lebih setengah kilometer kita akan menjumpai pura. Di pura ini terdapat areal parkir yang lumayan luas yang sebenarnya di fungsikan untuk orang Hindu bersembahyang. Di sini kita bisa menaruh motor untuk selanjutnya jalan kaki menuju puncak Gunung Abang.

23 Juni 2013 kami sembilan orang berangkat dengan bermotor dari Denpasar menuju Kintamani untuk mendaki Gunung Abang . Setelah memarkir motor di parkiran pura tepatnya jam 10.25 pagi WITA kami langsung berjalan menyusuri jalan aspal yang sudah hancur. Sekitar 25 menitan kami mulai masuk kawasan hutan basah dengan jalan setapak yang lembab.
Gunung Abang di saat musim hujan jalurnya licin dan banyak lintah / pacet, jadi disaat mendaki musim hujan harus bersiap-siap untuk membawa tool penghilang lintah.
Di awal trek banyak di jumpai pohon yang di tumbuhi lumut, seperti hutan lumut di Gunung Argopuro, trek masih cenderung landai. Setelah berjalan sekitar 1 jam kita akan menemui trek yang lumayan menantang, trek berupa jalan setapak yang tergerus air hujan membuat perjalan lumayan menguras tenaga, untungnya untuk mendaki Gunung Abang kita tidak perlu membawa keril, cuma daypack saja karena perjalanan bisa ditempuh beberapa jam saja, kecuali memang berniat untuk ngecamp di puncak .
Perjalanan sempat tersendat karena hujan mulai turun mengguyur kami. Setelah berjalan tertatih diiringi rintik hujan, akhirnya jam 13.50 WITA kami tiba di puncak Gunung Abang.

Di puncak Gunung Abang terdapat tempat sembahyang orang Hindu dan terdapat pula gapura dari batu bata. Puncak tidak terlalu luas dan di kanan kiri jurang. Dari puncak Gunung Abang kita bisa melihat Danau Batur yang indah, begitu pula dengan Gunung Batur yang berdiri di tengah-tengah kaldera yang sangat luas.
Setelah menikmati pemandangan sembari istirahat, kami yang beragama Islam melaksanakan sholat berjamaah. Selanjutnya jam 15.23 WITA kami bergerak untuk turun dari puncak.
Ketika turun aku sendirian berjalan mendahului teman-teman yang lain karena aku mengkhawatirkan helm yang kutitipkan di warung depan pura, takut kesorean warungnya tutup.
Perjalan turun kutempuh hanya 1,5 jam. Selanjutnya disusul teman-teman yang berjalan di balakang.
Setelah ngumpul semua kami meluncur untuk menuju Denpasar…..
 



Demikianlah Artikel Gunung Abang, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Gunung Abang ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Gunung Abang ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.

Back To Top
close