Info Budidaya Terpadu 2019

Gunung Praja

Gunung Praja - Selamat datang di blog BUDIDAYA !!, Info kali ini adalah tentang Gunung Praja !! Semoga tulisan singkat dengan kategori GUNUNG !! Gunung Indonesia !! Gunung Mati !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Gunung Praja ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->



Gambar : Base Camp Gunung Praja

Membincangkan tentang dataran tinggi Dieng, memang tak akan ada habisnya. Di sini terdapat beberapa obyek wisata yang dapat kita kunjungi seperti; Candi Pandawa, Telaga Warna, Kawah Sikidang, Kawah Sileri, Dieng Plateau Teater dan lain-lain. Udaranya yang sejuk dan akan menjadi teramat dingin saat malam hari menjadikan daerah ini sebagai destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun asing.
Apalagi di sini setiap tahunnya juga diselenggarakan acara Dieng Culture Festival, sebuah pesta budaya rakyat termegah yang menampilkan ruwatan cukur rambut bocah-bocah berambut gimbal yang telah lama melegenda, beraneka atraksi seni budaya, wayang kulit serta pameran kerajinan khas pegunungan Dieng. Sejak tahun 2013 yang lalu, festival ini ditutup dengan gelaran  Jazz di Atas Awan, sebuah ajang improvisasi musik para musisi jazz nasional yang terinspirasi dari acara Jazz Gunung (Bromo) dan Ngayogjazz (Yogyakarta). Ke depan bukan tak mungkin akan ada musisi jazz internasional yang bakal ikut meramaikan.
Trek awal pendakian Gunung Praja. /Foto: Rudi RachmatTrek awal pendakian Gunung Praja. /Foto: Rudi RachmatKhusus bagi yang kita suka mendaki, ada 8 (delapan) gunung di Dieng yang siap untuk menjadi ajang petualangan, yakni : Gunung Pondok (2.120 mdpl), Gunung Petarangan (2.150 mdpl), Gunung Pagerkandang (2.200 mdpl), Gunung Prau (2.525 mdpl), Gunung Nagasari (2.120 mdpl), Gunung Semurup (2.220 mdpl), Gunung Pangonan (2.120 mdpl), Bukit Sikunir (2.240 mdpl) dan Gunung Pakuwaja atau juga disebut Gunung Praja (2.421 mdpl).
Salah satu dari gunung-gunung itu yang menarik untuk didaki adalah Gunung Praja, di mana salah satu pintu masuk pendakiannya adalah melalui base-camp AmpPala di desa Parkesit, Patak Banteng, Dieng. AmpPala adalah sebuah komunitas pendaki yang mengelola jalur pendakian gunung itu via desa Parkesit. Gerbang pendakian ini amat mudah dijangkau dengan kendaraan umum dari kota Wonosobo, karena berada tepat di pinggir jalan kalau kita hendak menuju Dieng.
Batu besar menjulang di Gunung Praja. /Foto: Rudi RachmatBatu besar menjulang di Gunung Praja. /Foto: Rudi RachmatManakala kita ingin melihat pemandangan kota Dieng dari sudut pandang yang berbeda, maka kita wajib mendaki gunung ini. Jalur pendakiannya tidak terlalu sulit dan tak akan merepotkan bagi pendaki wanita maupun pemula. Awal-awal pendakian kita akan melewati hijaunya perkebunan kentang milik para petani. Dari base-camp hingga Pos-2 treknya adalah jalan setapak yang landai, namun setelah Pos-2 treknya merupakan tanah dan mulai menanjak.
Yang menarik dalam pendakiannya adalah untuk mencapai puncaknya kita harus melalui Hutan Cinta, di mana jika membawa pasangan maka kita mesti menuntunnya erat-erat karena mitosnya maka cinta kita akan langgeng. Selain itu saat menanjak kita juga akan melewati Tanjakan Setan, di mana ketika turun seandainya kita dihinggapi perasaan takut maka kita dapat melalui jalur lain. Inilah yang membuat pendakian gunung ini mesti dicoba oleh para pendaki. Selain itu dalam pendakiannya kita akan menjumpai bebatuan andesit, yang konon candi-candi di Dieng dibangun dengan menggunakan bebatuan andesit yang berasal dari gunung ini.
Batu besar menjulang seperti Batu Menhir yang konon adalah ‘paku’nya Pulau Jawa. /Foto: Rudi RachmatBatu besar menjulang seperti Batu Menhir yang konon adalah ‘paku’nya Pulau Jawa. /Foto: Rudi Rachmat“Yang unik dari Gunung Praja adalah dari puncaknya kita dapat melihat batu besar menjulang yang berbentuk menyerupai Batu Menhir, yang menurut mitosnya batu itu adalah pakunya Pulau Jawa!” Demikian kata Roy Nista, salah seorang pengurus AmpPala, kepada penulis saat bersama mendaki gunung itu beberapa waktu lalu. “Juga terdapat telaga yang mengering di dekat bekas pengeboran, konon airnya berpindah dan mengalir ke bawah yakni ke Telaga Cebong,” tambahnya.
Saat cuaca bagus, dari sisi kanan Kawah Silawak di puncaknya, kita dapat melihat komplek Candi Arjuna, Telaga Warna, Telaga Pengilon, Bukit Sikunir, Gunung Prau, dan tak ketinggalan lautan awan yang sangat indah. Sedangkan sisi kiri kawah ini adalah jurang yang menganga.
Menyambut sunrise dari puncak Gunung Praja, tampak Gunung Sindoro, dan di bawah sana adalah kota Dieng. /Foto: Rudi RachmatMenyambut sunrise dari puncak Gunung Praja, tampak Gunung Sindoro, dan di bawah sana adalah kota Dieng. /Foto: Rudi RachmatPemandangan golden sunrise dari Gunung Praja tak kalah menarik dibanding pemandangan sunrise dari Bukit Sikunir ataupun Gunung Prau. Dari puncaknya kita juga bisa melihat pemandangan Gunung Sindoro, Slamet, Merapi, Merbabu serta Telomoyo.
Selain dari desa Parkesit, untuk memulai pendakian, para pendaki juga bisa melalui jalur lainnya, yakni dari desa Sembungan yang agak terjal ataupun dari Dieng Plateu Theater yang landai. Untuk pendakian gunung ini dapat menghubungi Roy Nista di hapenya 085640804141.








Demikianlah Artikel Gunung Praja, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Gunung Praja ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Gunung Praja ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.

Back To Top
close